Info bunga terpopuler Sakura atau Cherry Blossom. Taukah anda Sakura merupakan nama bunga dari jenis Prunus. Genus Prunus, yang lebih tepatnya Prunus Serrulata atau Japanese Cherry. Jadi jika anda menemukan tanaman yang mirip bunga Sakura, mungkin masih satu genus ya. Nama Sakura sendiri merujuk pada bunganya sedangkan tanamannya genus Prunus.
Sekarang bunga Cherry Blossom sudah menyebar ke berbagai penjuru dunia. Kita bisa menemukannya di Jepang, Nepal, India, Taiwan, Korea, China, Siberia, Iran, Myanmar, dan Afganistan. Bersama dengan bunga Chrysanthemum menjadi bunga nasional Jepang.
Semua jenis varietas Cherry Blossom ternyata menghasilkan buah. Baik buah yang bisa dimakan ataupun tidak dimakan. Spesial untuk buah yang bisa dimakan dihasilkan spesies Prunus Avium dan Prunus Cerasus. Di Jepang bunga Sakura disimbolkan sebagai awan, karena mekarnya yang bersamaan dan berkumpul banyak, jika dilihat tampak seperti awam di langit.
Simbolisme Bunga Sakura
Menjadi simbol dari kehidupan manusia yang alamiah. Sangat lekat dengan konsep agama Budha, yang terkandung konsep Mono no Aware. Konsep yang dikembangkan oleh Motoori Norinaga pada abad ke 18. Mono no Aware merupakan paham mengenai dunia yang tertransisi. Mengenai bagaimana bunga Sakura mekar, menunjukan kecantikan dan kekuataanya, dan akhirnya mati.
Bunga Sakura menunjukan kita apa arti karma dan takdir. Manusia harus siap menerima dan bahagia akan takdirnya dan karma yang menanti. Inilah yang tergambar pada aneka kesenian mengenai bunganya. Baik di Japanese Art, Manga, dan Musik yang memaknai sama “takdir dan karma”. Populernya bunga ini membuatnya selalu ada di pakaian, peralatan rumah tangga, dan sekolah.
Pada masa Perang Dunia II, bunga Sakura menjadi memotivasi orang Jepang, meningkatkan nasionalisme dan militerisme mereka. Bunganya menjadi alat propaganda menyemangati anak muda, mempropagandakan “spirit Jepang”, “Pejuang atau kesatria”, dan “siap berguguran layaknya Cherry Blossom”. Pasukan yang berjuang bersama tidak takut gugur layaknya bunga Sakura.
Jepang telah berhasil mengembangkan varietas dari Sakura. Sekitar 200 varietas lebih dapat ditemukan di Jepang sendiri. Mereka mengembangkan spesies, hybrid, dan varietas yang berbeda.
Yang paling populer di Jepang justru Somei Yoshino. JIka orang mengasosiasikan bunga ini dengan warna merah muda. Justru di Jepang Somei Yoshino, yang paling populer justru berwarna putih bersih, dengan palet merah muda, yang biasanya berada di dekat tangkai. Somei mengambil nama dari desa Somei, Toshima Jepang, dikembangkan akhir abad 19 era Edo dan Meiji.
Tradisi Bunga Sakura
Ada sebuah tradisi yang menyangkut bunga Sakura dan mulai digemari. Yaitu Hanami atau tradisi minum teh sambil melihat bunga Sakura yang bermekaran. Awalnya mereka menggunakan bunga Ume yang masih satu genes. Di masa Nara, orang menikmati tumbuhnya bunga Ume, dan pada masa Heian, Cherry Blossom menarik lebih banyak perhatian, dan lahirlah bunga Sakura.
Tradisi yang awalnya dikhususkan untuk kaum bangsawan. Lambat laun merambat ke kehidupan para Samurai, pada masa Edo, orang biasa pun menikmati bunga Sakura mekar. Tokugawa Yoshimune, seorang Kaisar, menanam banyak pohon Cherry Blossom di taman. Dibawah bunga Sakura, orang umum dapat menikmati makan siang, minum sake, dan bergembira di bawahnya.
Festival Hanami dikhususkan untuk merayakan mekarnya Sakura. Taukah anda bahwa bunga Sakura mekar berurutan dari Okinawa pada Januari, menuju Tokoyo dan Hokaido pada Maret atau April. Yang terakhir adalah Hokaido dari dataran tinggi ke lebih rendah di Hokaido. Orang Jepang sangat mengamati mekarnya bunga Sakura, bahkan menyebutnya sebagai satu musim.
Nah, Festival Hanami inilah puncaknya, dirayakan untuk merakayakan kegembiraan dibawah Sakura. Banyak orang yang memilik untuk rileksasi dibawahnya. Festival ini sudah dilakukan sejak beberapa abad di Jepang. Jejaknya tercatat pada buku kronologi Nihon Shoki, yang mana Hanami Festival sudah ada sejak abad delapan.